Kita sudah terlambat buat selamatkan Makkah
Rubrik: Wawancara
Faisal Assegaf 2 Januari 2015 | 15:58
Tengoklah Makkah, terutama di sekitar Masjid Al-Haram, tempat kiblat orang Islam berada. Hotel, pusat belanja, dan apartemen-apartemen mewah mengelilingi areal itu.
Kalau malam Makkah bermandikan cahaya. Semua kini akibat dari proyek modernisasi di kota suci itu. Sampai-sampai banyak pihak menyamakan Makkah dengan Manhattan (jantung kota New York, Amerika Serikat) atau kota judi Las Vegas. “Kita sudah kehilangan 98 persen tempat bersejarah di Makkah dan Madinah,” kata Direktur Eksekutif the Islamic Heritage Research Foundation, London, Inggris, Dr Irfan al-Alawi saat dihubungi melalui WhatsApp sehari menjelang pergantian tahun. “Tapi ini hanya sepuluh persen dari apa akan bakal terjadi nanti.”
Senin, 27 April 2015
Sabtu, 04 April 2015
Hakim bin Azam - Janji Lelaki dari Perut Ka’bah
Hakim bin Azam adalah satu-satunya anak yang lahir di dalam Ka’bah
yang mulia. Ceritanya begini: Pada suatu hari ibunya yang sedang hamil
tua masuk ke dalam Ka’bah bersama rombongan orang-orang sebayanya guna
melihat-lihat Ka’bah. Sesuai ketentuan, hari itu Ka’bah memang dibuka
untuk umum. Ketika berada dalam Ka’bah, ibu Hakim tiba-tiba merasa
hendak melahirkan. Keadaannya membuat dia tidak sanggup lagi berjalan
keluar Ka’bah. Seseorang lalu menggelar tikar kulit untuknya. Ibu Hakim
merebahkan diri dan tak lama kemudian lahirlah bayi laki-laki di atas
tikar itu. Bayi itu kemudian diberi nama Hakim. Abahnya, Azam, adalah
saudara Ummul Mukminin, Khadijah binti Khuwailid RA.
Langganan:
Postingan (Atom)