Ada beberapa versi sejarah teh. Namun, sampai saat ini negeri Cina masih dipercaya sebagai tempat kelahiran tanaman Teh. Asal- usul teh berawal dari cerita tentang Kaisar Shen Nung yang hidup sekitar tahun 2737 SM. Kaisar Shen Nung juga disebut sebagai Bapak Tanaman Obat-obatan Tradisional Cina pada saat itu.
Pada suatu hari ketika Kaisar sedang bekerja di salah satu sudut kebunnya, terlebih dulu ia merebus air dalam kuali di bawah rindangan pohon. Lalu tiba-tiba angin bertiup cukup keras dan menggugurkan beberapa helai daun pohon tersebut dan jatuh ke dalam rebusan air lalu terseduh. Lalu ketika ia meminumnya, ia merasa air tersebut lebih sedap daripada air putih biasa, dan menjadikan badan lebih segar. Daun yang terseduh itulah yang dinamakan daun teh. Lalu sejak itu teh mulai disebarluaskan.
Versi lain dari negara Jepang mengaitkan teh dengan penyebaran agama Budha oleh pendeta Budha bernama Daruma yang hidup sekitar Tahun 520 M. Menurut legenda, pohon teh pertama tumbuh dari potongan kelopak matanya. Sewaktu Daruma bertapa, ia tertidur dan ketika ia terjaga ia sangat marah karena ia sampai tertidur pada saat bertapa.Untuk menjaga agar ia tidak tertidur lagi, Daruma memotong kedua belah kelopak matanya dan dibuang ke tempat tidak jauh dari ia bertapa, tak lama kemudian, tumpuhlah pohon di tempat kedua belah potong kelopak mata Daruma dibuang.
Selama masa pemerintahan Dinasti Han Tang Soon dan Yuan, komodita teh diperkenalkan dari Cina ke dunia luar. Melalui pertukaran kebudayaan menyeberangi Asia Tengah menyelusuri Jalur Sutera ( Jalur penyebaran sutera ke seluruh dunia ) dan akhirnya mulai tersebar ke negara - negaralain di Asia dan Eropa.
Di Tahun 1644, East India Company yaitu perusahaan perdagangan Inggris membuka kantor di Xiamen, di bawah pemerintahan Ratu Elizabeth I. Lalu di tahun 1669, East India Company mendapatkan lisensi untuk mendatangkan komoditas teh dari Cina ke Inggris dengan menggunakan kapal Elizabeth I. Monopoli perdagangan teh ini berlangsung lama hingga tahun 1833.
Ketika East India Company pada tahun 1773 berdagang teh langsung ari Cina ke Amerika ( saat ini masih masuk ke dalam koloni bangsa Inggris ), dengan memotong jalur perdagangan dan perpajakan, merugikan exportir Eropa dan importir Amerika. Peristiwa ini mengakibatkan penduduk Boston marah, lalu ketika kapal pengangkut teh merapat di pelabuhan kota Boston, maka serentak penduduk kota itu menaiki kapal dan membuang seluruh peti yang berisi komoditas teh ke dalam laut. Peristiwa ini dikenal sebagai " Boston Tea Party " yang berakibat pula tercetusnya revolusi Amerika terhadap penjajahan bangsa Inggris.
Di Indonesia sendiri, teh mulai dikenal sejak tahun 1689 ketika seorang Belanda bernama Dr. Andreas Cleyer membawanya ke Indonesia. Saat itu penggunaannya hanya sebagai tanaman hias saja. Namun setelah tahun 1728, pemerintah Belanda mulai memperhatikan teh dengan mendatangkan biji teh besar-besaran dari Cina untuk diberdayakan di Pulau Jawa. Usaha tersebut belum terlalu berhasil dan baru berhasilpada tahun 1824, Dr. Van Siebold seorang ahli bedah tentara Hindia Belanda yang pernah melakukan penelitian alam di Jepang, lalu mempromosikan usaha pembudidayaan dengan bibit teh dari Jepang.
Usaha perkebunan teh pertama dilakukan oleh Jacobson di tahun 1828, dan sejak itu teh menjadi komoditas yang menguntungkan pemerintah Hindia Belanda. Sehingga di masa pemerintahan Gubernur Van Den Bosh, teh menjadi salah satu tanaman yang harus ditanam rakyat melalui politik Tanam Paksa ( Culture Stetsel ). Selanjutnya, setelah masa kemerdekaan, usaha perkebunan dan perdagangan teh diambil alih oleh pemerintahan Indonesia. Sekarang ini, perkebunan dan perdagangan teh juga dilakukan oleh pihak swasta.
Di Negara Jepang ada ritual tradisional yang unik dalam menyajikan teh untuk tamu.Ini disebut " Upacara Minum Teh ", jika dilakukan di dalam ruangan disebuut dengan chato sedangkan di dlam ruangan disebut dengan nodate. Teh disiapkan secara khusus oleh tuan rumah yang bertanggung jawab dalam mempersiapkan suasana yang menyenangkan untuk tamu. Seperti memilih lukisan dinding ( kakejiku ), bunga ( chabana ), dan mangkuk keramik yang sesuai dengan musim dan status tamu yang diundang.
Teh tidak hanya dituang dengan air panas atau air dingin, tetapi memiliki arti seni dalam pengertian luasnya. Upacara ini mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuang rumah yang mencakup tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruang upacara minum teh.
Tamu yang diundang secara formal dalam upacara minum teh harus mempelajari tat krama, kebiasaan, basa-basi, etiket minum teh dan menikmati makanan kecil yang disajikan. Umumnya, upacara minum teh ini menggunakan teh bubuk matcha yang dibuat dari teh hijau yang digiling halus. Namun dalam percakapan sehari hari di Jepang, upacara minum teh cukup disebuut dengan Ocha.
Tanaman teh memiliki nama latin yaitu Camelia Sinensis. Umumnya teh tumbuh di daerah beriklim tropis dengan ketinggian antara 200 - 2000 meter di atas permukaan laut, dengan suhu cuaca antara 14 - 25 derajat celcius.
Untuk teh cina dan teh jawa, ketinggiannya dapat mencapai 9 meter, sedangkan teh jenis Assamica dapat mencapai 12 -20 meter. Namun, untuk mempermudah pemetikan daun - daun teh dan mendapatkan pucuk daun muda yang baik, maka pohon teh selalu dijaga pertumbuhannya dengan dipotong sampai 1 meter.
Saat ini jenis tanaman teh semakin berkembang menjadi beraneka ragam. Ini adalah hasil dari penyilangan berbagai jenis tanaman teh serta pengaruh tanah dan iklim yang menghasilkan hasil panen yang berbeda. Hingga saat ini, dari seluruh dunia kurang lebih terdapat 1500 jenis teh yang berasal dari 25 negara yang berbeda. Meski pada dasarnya jenis teh hanya terdiri dari 3 kelompok utama, yaitu :
1. Black Tea ( Teh Hitam ) : Teh yang pengolahannya melalui proses fermentasi secara penuh
2. Oolong Tea ( Teh Oolong ) : Teh yang pengolahannya hanya melalui setengah proses fermentasi
3. Green Tea ( Teh Hijau ) : Teh yang dalam pengolahannya tidak melalui proses fermentasi
Dalam perkembangannya, teh dikemas dalam berbagai bentuk. Ada yang berupa teh celup, teh seduh, teh dipres, teh stik dan teh instan. Teh celup adalah teh yang dikemas dalam kantong kecil yang biasa dibuat dari kertas. Teh celup ini sangat praktis untuk membuat teh, tapi peencinta teh berat biasanya tidak menyukai rasa teh celup.
Teh seduh adalah daun teh yang dikemas dalam kaleng atau dibungkus dengan bahan yang terbuat dari plastik atau kertas. Takaran teh dapat diatur sesuai selera dan sering dianggap tidak praktis. Saat menyeduhnya dibutuhkan saringan supaya teh yang mengambang tidak ikut terminum.
Teh dipres supaya padat untuk keperluan penyimpanan dan pematangan. Teh ini dijual dalam bentuk padat dan diambil sedikit demi sedikit sewaktu mau diminum. Teh yang sudah dipres mempunyai masa simpan yang lebih lama dibandingkan daun teh biasa.
Teh stik adalah teh yang dikemas dalam stik dari lembaran alumunium tipis yang mempunyai lubang - lubang kecil yang berfungsi sebagai saringan teh. Sedangkan teh bubuk adalah teh yang tinggal dilarutkan dalam air panas atau dingin. Teh instan ini ada yang mempunyai rasa vanilla, madu, buah - buahan aau dcampur susu bubuk.
Dari banyaknya hasil penelitian sekarang ini, ternyata teh menyimpan banyak manfaat bagi tubuh kita. Jadi, tidak ada salahnya jika konsumsi teh dilakukan setiap hari. Manfaat teh masih terus dikembangkan, namun beberapa diantaranya yang sudah ditemukan adalah :
- Memperkuat gigi dan mencagah karies gigi, unsur Flouride ( F ) yang cukup tinggi pada teh dapat membantu mencagah tumbuhnya karies pada gigi dan dapat memperkuat gigi.
- Mengurangi risiko keracunan makanan. Menurut penelitian dari Taiwan dan Jepang, unsur Catechin yang ada du dalam teh telah terbukti memiliki kemampuan untuk menghentikan pertumbuhan beberapa bakteri yang menyebabkan keracunan makanan.
- Memperkuat daya tahan tubuh. Adanya vitamin C dan E, maka teh dapat juga membantu memperkuat daya tahan tubuh.
- Menyegarkan tubuh. Teh mengandung jenis kafein yang berbeda dengan kopi, maka teh dapat merangsang sistem syaraf tubuh sehingga pengambilan oksigen ke dalam tubuh lebih lancar.
- Mencagah tekanan darah tinggi. Dalam teh terdpat kandungan epigallocatechin dan epicatechin yang merupakan varian catechin. Catechin tersebut memiliki kemampuan untuk mencegah tekanan darah tinggi, mengurangi kadar kolesterol dalam darah dan menangkal radikal bebas. Maka catechin juga bisa mengurangi resiko penyakit cardiovascular.
- Menangkal kolesterol. Penelitian ternyata juga membuktikan bahwa catechin dapat mengurangi penimbunan kolesterol dalam darah dan mempecepat pembuangan kolesterol melalui feses.
- Mengoptimalkan metabolisme gula. Mangan (Mn) yang terkandung dalam teh bisa membantu penguraian gula menjadi energi. Sehingga teh bisa membantu menjaga kadar gula dalam darah.
- Mencegah pertumbuhan kangker. Kemampuan catechin yang lain adalah menghambat terjadinya mutasi pada sel - sel tubuh dan menetralisir radikal bebas.
( Sumber : 29 Resep Teh Nikmat. )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar